Sabtu, 30 Januari 2010

Tidak ada yang ahli, tetapi yang terlatih

"Tidak ada yang ahli, tetapi yang terlatih" itulah kalimat yang di ucapkan pelatih vokal saya. . . Saya sependapat dengan ungkapan tersebut dan saya yakin pembacapun setuju dengan pernyataan ini tadi, yah walaupun memang ada beberapa org di dunia ini yang terlahir hanya dengan sedikit latihan bisa menjadi ahli dalam waktu singkat (tapi jarang lho, kalaupun ada bisa dihitung dengan jari). Ini pula menjadi motivasi saya untuk terus belajar dan belajar dalam mengasah vokal saya yang saya anggap sebagai talenta yang diberikan oleh Tuhan (walau suara saya mmg kurang bagus jika dibanding Josh Groban, Xixixixixi)
Sebenarnya ketekunan merupakan kunci dari pada keberhasilan, namun terkadang penyakit malas selalu saja menjadi batu sandungan dalam kita berkomitmen untuk sesuatu.
Untuk menjadi ahli vokal, dengan suara yang merdu dan istimewa sebenarnya tidak mudah dan tidak juga sulit. Hanya dengan memiliki bakat sedikit saja, kita sudah memiliki modal untuk  menjadi seoarang Maestro Vokal sejati 'jika kita mau lho'.
Hal ini bukan hanya pada hal vokal atau musik, tapi segala hal yang ada di dunia ini....
Apabila anda membaca postingan saya yang lalu dengan judul 'Pikiranmu Harimaumu' percaya tidak percaya segala sesuatu yang terjadi pada kita bisa terjadi karena dampak pikiran kita.Demikian juga untuk mencapai segala sesuatu.
Ingin memiliki teknik vokal yang benar dalam bernyanyi, langkah awal yang HARUS kita ambil yaitu :
1. Ketetapan Hati, Komitmen yang tinggi
2. Cari info mengenai Teknik Vokal
3. Apabila sudah mengetahui teknik yang tepat, latihlah vokal anda paling tidak 3 jam / hari
4. Praktekan
5. Keep On Singing Area
6. Nantikan posting tulisan-tulisan saya selanjutnya dalam berlatih teknik vokal! Keep On Fire]

Oleh : Araiko

Jumat, 29 Januari 2010

Sukses Meski tanpa Tangan dan Kaki


Pernahkah anda membayangkan lahir tanpa tangan dan kaki? Atau setidak-tidaknya ada di antara kerabat anda yang lahir dengan kondisi seperti itu? Bagaimana nasib mereka? Adalah Nick Vujicic yang lahir di Melbourne, Australia, 4 Desember 1982, dokter yang menangani kelahirannya sungguh terkejut menyaksikan anak manusia yang lahir tanpa tangan dan kaki.
Ayah dan ibunya juga amat terkejut. Mereka sedih, marah, dan putus asa menyaksikan hal tersebut. Untuk beberapa lama, mereka tidak ingin melihat wajah Nick. Mereka memberontak kepada Tuhan mengapa harus mengalami kenyataan yang sedemikian pahit.

Ada Tetesan setelah Tetesan Terakhir

Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.


Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. 'Hingga tetes terakhir,' pikirnya.

Manusia kuat lalu menantang para penonton: 'Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!'

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata: 'Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?'

Selasa, 19 Januari 2010

Fireproof

Tema kekerasan dan perzinahan kerap mewarnai industri perfilman di Hollywood. Tidak demikian dengan film Fireproof besutan Alex dan Stephen Kendrick. Sebab, film ini menekankan pada kesetiaan terhadap janji pernikahan, meski mustahil untuk dipertahankan.

Fireproof berkisah mengenai Kapten Caleb Holt (Kirk Cameron), seorang pemadam kebakaran yang sangat berhasil memimpin anak buahnya, dengan mengusung tema, “Jangan pernah meninggalkan rekan kamu di belakang”. Ini berbanding terbalik dengan kehidupan pernikahannya yang berada di ambang kehancuran. Ya, meski luar biasa sukses di tempat kerja dengan menjadi pahlawan pemadam kebakaran, Caleb adalah pecundang di tempat tinggalnya yang gagal menjadi pahlawan di mata isterinya.


Setelah tujuh tahun menikah, Caleb dan isterinya, Catherine (Erin Bethea), siap untuk berpisah karena telah ‘terpisah’ secara emosional. Caleb menganggap istrinya terlalu sensitif dan tidak menghargainya. Sedangkan Catherine menilai Caleb sangat tidak sensitif, tidak mendengarkan, dan tidak memahami kebutuhan Catherine. Saat mereka tengah bersiap untuk memasuki proses perceraian, sang ayah, John Holt (Harris Malcom), menantang anaknya untuk mencoba eksperimen cinta selama 40 hari: The Love Dare.

Caleb nyaris putus asa dalam mengikuti eksperimen ini, sebab ia merasa tidak sanggup mencintai seseorang yang terus-menerus menolak dirinya. John menjelaskan, bahwa ini juga yang dirasakan Tuhan saat umatNya selalu menolak kasihNya. Ini membuat Caleb memahami arti cinta yang sebenarnya, dan memulai perjalanan spiritualnya sebagai seorang Kristen.

Di tengah perjalanan spiritualnya, Caleb juga berkonfrontasi dengan kecanduannya pada pornografi, yang juga menjadi bagian dari konflik Caleb dan Catherine. Sedangkan Catherine, di tengah semi-perpisahan dengan suaminya, mulai menikmati setiap perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh lelaki lain. Dan---seperti yang sudah diduga---keteguhan Caleb untuk tetap setia pada Catherine, akhirnya menyelamatkan pernikahan mereka dari kehancuran.

Film ini sangat kami rekomendasikan untuk ditonton khususnya untuk Keluarga Muda Kristen. Bahkan mungkin di jemaat Anda, bisa diadakan ACARA NONTON BARENG khusus Keluarga Muda. Film ini menunjukkan bahwa cinta sejati bukanlah mencari apa yang terbaik buat diri sendiri, melainkan untuk orang lain. Kemudian, untuk mendapatkan kehidupan pernikahan yang baik, Anda harus memahami bagaimana mengasihi pasangan Anda dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan.

Facing The Giant

Facing The Giant, adalah Film pendahulu dari Fireproof, sebuah Film yang sangat bagus dan sangat kami rekomendasikan. Dalam Film ini diceritakan tentang seorang pelatih football (American Football) Team Eagles, dimana pada saat itu sang pelatih mengalami hal tersulit dalam hidupnya : Mulai dari Teamnya ditinggal oleh Darren (seorang playmaker terbaik yang dimiliki oleh Team Eagles) Oleh karena bujukan beasiswa di Universitas terkenal, kemudian permasalahan istrinya yang mandul tidak mempunyai anak, Mobilnya yang selalu mogok dan kekalahan beruntun teamnya yang membuat dia akan dipecat.



Di saat keputusaasaannya itu, dia mulai membaca Alkitab, dan di situlah semangatnya mulai tergugah dan hidupnya bangkit kembali dan menjadi percaya bahwa TUHAN yang dia sembah adalah TUHAN yang berkuasa atas langit dan bumi. Selain itu dia mendapat peneguhan juga dari seorang pekerja di sekolah yang membuka kitab Wahyu pasal 3 baginya.

Singkat cerita, setelah sang pelatih itu mengalami hidup baru, hidupnya diubahkan dan dia mulai menanamkan prinsip-prinsip Alkitabiah dalam hidupnya dan sehingga ketika mereka menang atau kalah mereka selalu memuji TUHAN.

Buruan saksikan Film ini. Walaupun sudah lama dirilis tetapi bagi yang belum menonton, Film ini sangat direkomdasikan.(Sumber : PG)

Senin, 18 Januari 2010

Faith Like Potatoes

Film “Faith Like Potatoes adalah sebuah kisah nyata yang diangkat ke layar lebar. Disutradarai oleh Regardt van den Bergh dan diproduksi oleh Global Creative Studios, Afrika Selatan.

Angus Buchan adalah seorang petani keturunan Skotlandia yang hidup di Afrika Selatan.
Tekanan hidup yang berat membuatnya menjadi manusia yang temperamental. Jill, istrinya sangat terganggu dengan sikap suaminya yang seringkali marah-marah dan emosional. Perkataan Angus sering menyakiti istrinya. Sampai suatu saat seorang teman Jill, mengajak mereka mengikuti sebuah kebaktian. Dalam Ibadah itu, Angus tersentuh dengan kesaksian seorang petani yang mengalami perubahan hidup setelah mengenal Yesus. Angus memutuskan untuk percaya kepada Tuhan. Ketika pendeta mengadakan ‘altar-call’, Angus berdiri maju ke depan dengan didampingi oleh istri dan anak-anaknya untuk memberikan hatinya kepada Yesus.


Setelah itu Angus menikmati hubungannya dengan Yesus. Tuhan menggerakkan hatinya untuk mengenalkan Yesus kepada orang-orang Zulu, satu suku dimana ia tinggal. Dalam pelayanannya banyak terjadi mujizat. Yang mati dibangkitkan, yang sakit disembuhkan. Roh Kudus menyatakan diri dan menolong Angus ketika mengalami sebuah masalah besar. Angus berhasil menggunakan sebuah stadion untuk tempat berdoa bersama-sama petani di daerah itu.

Tuhan terus bekerja melalui Angus. Sampai akhirnya dipertontonkan iman Angus yang besar di dalam Tuhan. Dengan iman Angus mengajak masyarakat untuk menanam kentang di musim kering-kerontang. Sebelum dan sesudah kentang-kentang itu ditanam, hujan tidak pernah turun. Tetapi ajaib, ternyata enam bulan kemudian kentang itu tumbuh besar-besar. Orang-orang datang secara khusus mengunjungi Angus untuk melihat kentang ajaib tersebut. Angus berkata : “Iman itu seperti kentang, bisa dicium, diraba”. Walaupun iman sama seperti kentang tidak kelihatan, berada di bawah tanah, tetapi suatu saat menghasilkan buah-buah yang besar. (Sumber : PG)

“Ketika masalah datang, tekanan hidup berat, datanglah kepada YESUS. Yesus pasti menolong, dan memberikan kelegaan. Terimalah kemenangan dengan iman”.

Pikiranmu Harimaumu

Pikiran anda memiliki potensi yang luar biasa (ucap Romy Rafael).
Salah satu batu sandungan dalam kita berekspresi dan berkarya adalah pikiran kita sendiri, pikiran negatif akan memberikan efek di bawah alam sadar kita, kita akan menjadi pesimis dalam segala hal. Sebaliknya, pikiran positif akan membawa kita kepada potensi yang luarbiasa.
Pikiran seseorang sangat tergantung dengan kepribadian orang itu sendiri. Kepribadian seseorang dapat di ubah, sedangkan karakter orang itu sendiri tidak, oleh sebab itu ada yang namanya kursus kepribadian.
Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki karakter yang luar biasa, hanya saja pikiran negatif terlampau menguasai kita sehingga kita tidak menyadari potensi kita yang sangat luarbiasa...
So, latihlah pikiranmu, ubah kepribadianmu dengan memikirkan hal yang positif. Itu akan membawa energi baru yang akan membangkitkan kamu. Araiko

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4 : 8)


WELCOME IN TO SITE KEAJAIBAN

this my First posting, blog ini akan menjadi gudang inspirasi dan imajinasi untuk kita..
is comming soon...
join with me here
readbud - get paid to read and rate articles
 
Copyright 2009 My Inspirations. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan