Senin, 22 Februari 2010

Yang Harus kamu ketahui dalam Bernyanyi

Dalam melakukan kegiatan menggetarkan suara dengan indah dan teratur sesuai dengan irama alias bernyanyi, tentunya terdapat berbagai macam selera yang menilainya sesuai dengan kriteria yang ada. Ketika bernyanyi, bagi orang awam, tidak masalah pada penerapan Teknik Vokal, yang penting penyanyi memiliki suara yang enak didengar sudah cukup. Namun kita tidak bisa pungkiri ini dalam suatu kompetisi! Mutlak harus kita penuhi cara bernyanyi yang benar. Sebenarnya teknik vokal hanya sebagai "alat bantu" yang membantu kita dalam bernyanyi. Nilai hakiki yang tidak dapat kita hindari adalah suatu nyanyian itu memiliki jiwa yang dapat mempengaruhi pendengarnya.
Berikut ini, saya akan berikan beberapa hal yang penting dalam bernyanyi :

Pernapasan
Pita suara manusia itu ibarat alat musik tiup. Penapasan menjadi kunci untuk membunyikan instrumen tersebut. Dengan kata lain pernapasan adalah sumber tenaga dari produksi suara.  Jika teknik pernapasan benar, maka setengah dari urusan produksi suara sudah benar pula.
Terdapat 3 Jenis pernapasan :
1. Pernapasan Dada : adalah pernapasan yang menggunakan rongga dada dan paru-paru untuk
    menyimpan udara saat kita hirup. Teknik Pernapasan ini tidak baik untuk bernyanyi karena boros  
    dalam pemanfaatan udara sehingga napas kita mudah habis dan saat bernyanyipun jadi tidak nyaman 
    karena seringnya mengambil napas.
2. Pernapasan Perut : Merupakan teknik pernapasan yang menggunakan perut sebagai media penyimpanan
    udara yang kita hirup. Pernapasan ini juga tidak disarankan dalam bernyanyi karena tenaga untuk 
    menggetarkan pita suara tidak maksimal sehingga produksi suarapun akan tidak baik.
3. Pernapasan Diafragma. Merupakan teknik pernapasan yang menyimpan udara hirupan dalam 
    diafragma. Diafragma terletak antara perut dan rongga dada tepatnya di bawah tulang rusuk paling bawah.
    Teknik pernapasan ini sangat cocok untuk bernyanyi karena otot diafragma akan menyokong udara keluar
    dengan kuat dan tepat. Otot diafragma harus sering kita latih untuk mendapatkan hasil yang maksimal
    dalam bernyanyi.
   
Pita Suara yang Luwes
Syarat mutlak bernyanyi adalah pita suara dan tenggorokan yang luwes. Karena itu, perlu pemanasan atau vokalisi setiap kali belatih atau sebelum naik ke panggung. Latihan dimulai dengan suara lembut. Tenggorokan jangan tegang.

Sikap Mulut
Jangan segan membuka mulut. Jangan takut wajah dan mulut Anda jelek dilihat orang lain. Posisi mulut yang wajar, tidak dibuat-buat. Bibir sebaiknya membentuk corong ala trompet, tapi tetap luwes.
Rahang bawah perlu dibuka tutup secara luwes, khususnya sewaktu membawakan nada-nada tinggi. Ini menghindari suara “terjepit”.
Lidah bersikap luwes, tidak kaku.

Artikulasi Vokal (Huruf Hidup)
Lima huruf hidup alias vokal (a, i, u, e, o) harus dilatih terus-menerus pengucapannya. Mulut dibuka lebar agar semua vokal tedengar jelas.

Merawat Pita Suara
1. Jangan memaksakan diri menyanyikan nada tinggi-nada tinggi yang belum dikuasai. Pita suara bisa aus.
2. Jangan minum es sebelum dan sesudah latihan atau hari yang sangat panas. Minuman yang terlalu panas
    pun tidak dianjurkan. Nortier Simanungkalit, bapak paduan suara, juga melarang penyanyi seriosa dan
    paduan suara menghindari wedang jahe.
3. Jangan memaksakan diri menyanyi ketika sedang sakit, batuk, pilek.
4. Hindari makanan berminyak, pedas, 3-4 jam sebelum menyanyi. Akan lebih afdal jika penyanyi
    profesional  tidak minum kopi, alkohol, dan merokok. Sebab, hal ini sangat mempengaruhi pernapasan.
5. Biasakan minum segelas air putih ketika bangun tidur dan senam pagi sambil menghirup udara bersih
    sebanyak-banyaknya.
6. Istirahat cukup. Tidak dianjurkan bergadang.
7. Jangan menyanyi dalam keadaan perut kosong atau terlalu kenyang. Ini mempengaruhi rongga perut,
    diafragma, dan kualitas pernapasan.
8. Menyanyi dengan gembira, tidak tegang. Jangan bernyanyi hanya dengan suara, tapi juga wajah Anda.
    Ekspresi atau penghayatan lagu mutlak perlu.

Teknik Penggunaan Mikrofon
1. Jaga jarak dengan mulut. Sekitar 20 cm dengan sudut 45 derajat. Jarak usahakan selalu sama. Ketika
    nada tinggi, jauhkan mikrofon agar volume suara yang terdengar tidak terlalu keras.
2. Benyanyi dengan suara sedang. Fungsi mikrofon untuk mengeraskan suara. Maka, Anda tidak perlu habis-
    habisan mengeluarkan suara. Suara terlalu keras akan berubah menjadi pecah dan tajam.
3. Jangan mengambil napas yang dalam ke arah mikrofon. Sebab, suara napas Anda akan terekam mikrofon
    yang sangat peka.
4. Rekam dan dengarkan suara Anda sendiri sebagai bahan evaluasi.

Berlatihlah Minimal 2 jam perhari!!!

0 komentar:

Posting Komentar

readbud - get paid to read and rate articles
 
Copyright 2009 My Inspirations. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan